Perbedaan Disabilitas dan Difabel

Perbedaan Disabilitas dan Difabel

Perbedaan Disabilitas dan Difabel – Tidak jarang, banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara disabilitas dan difabel. Bahkan tidak jarang pula banyak yang menganggap kedua dari istilah tersebut memiliki arti yang sama. Lantas, apakah perbedaan dari difabel dan disabilitas.? Untuk mengenal perbedaan dari kedua hal tersebut, simak sebagai berikut.

Apa Itu Disabilitas dan Difabel?
Secara umum, disabilitas diartikan sebagai ketidakmampuan akan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Disabilitas sendiri juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu disabilitas fisik, disabilitas sensorik, disabilitas intelektual dan disabilitas mental.
Disabilitas fisik merupakan suatu kondisi yang dimana menggambarkan seseorang yang dimana mengalami gangguan gerak sehingga menyebabkan penderitaan untuk tidak mampu berjalan. Disabilitas sensorik merupakan gangguan terhadap pendengaran atau penglihatan seseorang. Disabilitas intelektual disamakan dengan suatu kondisi seseorang mengalami masalah hilang ingatan. Sementara disabilitas mental merupakan suatu masalah seperti fobia, depresi, skizofrenia, atau gangguan kecemasan.
Difabel merupakan suatu istilah halus yang menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang yang mengalami disabilitas. Difabel sendiri lebih mengacu terhadap keterbatasan suatu peran penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari hari sebab ketidakmampuan yang mereka miliki. Artinya, difabel bukanlah seseorang yang tidak mampu melakukan suatu hal melainkan mereka memiliki suatu keterbatasan dalam melakukan aktivitas tertentu.

Cara Memperlakukan Penyandang Disabilitas yang Benar
Adapun cara memperlakukan para penyandang Disabilitas yang benar. Berikut beberapa caranya

  1. Bertanya Sebelum Memberikan Bantuan
    Reaksi pertama banyak orang ketika menjumpai para kaum difabel adalah berusaha menolong, terutama ketika melihat mereka hendak melakukan sesuatu namun mereka tampak kesusahan. Namun percayalah bahwa tidak semua saudara saudara kita yang mengalami disabilitas suka dikasihani.
    Agar kita tidak menyinggung perasaan mereka, maka alangkah baiknya jika bertanya terlebih dahulu sebelum akan memberikan bantuan. Bisa saja bantuan yang mungkin kita berikan justru akan membuat mereka merasa kesusahan.
  2. Jaga Ucapan dan Tindakan
    Sama halnya dengan memperlakukan orang lain, terutama orang orang yang baru dikenal, dimana kita juga harus memperlakukan penyandang difabel dengan santun. Selalu jaga ucapan dan tindakan agar kita tidak menyakiti perasaan mereka.
  3. Mengajak untuk Terlibat dalam Kegiatan Sehari-hari
    Bersosialisasi dengan penyandang disabilitas sebenarnya tidak susah. Dewasa ini, kaum difabel justru tidak ingin diperlakukan berbeda. Agar mereka dapat merasa nyaman dengan lingkungan sekitar, ajaklah mereka untuk bergaul dan libatkan mereka dalam kegiatan sehari hari yang setidaknya mampu mereka lakukan.
  4. Sadari Hak Penyandang Disabilitas
    Penyandang disabilitas memang memiliki keterbatasan beraktivitas karena kekurangan fisik maupun mentalnya. Namun, ingatlah akan satu hal bahwa mereka juga mendapatkan hak yang sama dengan diri kita sendiri.
    Hargailah pandangan mereka dengan cara menyadari akan yang menjadi hak hak mereka, Untuk beberapa hal, penyandang disabilitas memang memperoleh hak secara khusus. Seperti misalnya ketersediaan aksesibilitas di fasilitas umum, contohnya lift di jembatan penyeberangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Lembaga Sosial Kemanusiaan

DAPUR DHUAFA INDONESIA

ABOUT

DISCLAIMER !!!

Dana yang didonasikan melalui Dapur Dhuafa bukan bersumber dan bukan untuk tujuan pencucian uang (money laundry), termasuk terorisme maupun tindak kejahatan lainnya.