Dalam ajaran Agama Islam kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim, sebagaimana seperti yang telah disampaikan melalui berbagai hadis terkait keutamaan dalam menyantuni dan menyayangi anak yatim, salah satunya sebagai berikut.
Hadis dari Riwayat Bukhari
“Dari Sahl bin Sa’ad RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.’ Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”
Dalam hadis lain, Daud AS berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”
Hadis berikutnya dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”
Dari ‘Atha’ bin Yasar bahwa dia mendengar Abu Sa’id Al Khudriy RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW suatu hari duduk diatas mimbar dan kami pun duduk di dekatnya.
Beliau berkata: “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan terjadi pada kalian sepeninggalku adalah apabila telah dibuka untuk kalian (keindahan) dunia serta perhiasannya”. Tiba-tiba ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, apakah kebaikan dapat mendatangkan keburukan?”
Nabi SAW terdiam. Dikatakan kepada orang yang bertanya tadi; “Apa yang telah kamu lakukan, kamu mengajak Nabi SAW berbicara yang membuat Beliau tidak berbicara kepadamu”. Maka kami melihat bahwa wahyu sedang turun kepada Beliau.
Abu Said berkata,: “Beliau mengusap keringatnya yang banyak lalu berkata,: “Mana orang yang bertanya tadi?”. Lalu nampak Beliau memuji Allah seraya bersabda:
“Kebaikan tidak akan mendatangkan keburukan. Sesungguhnya apa yang ditumbuhkan pada musim semi dapat membinasakan atau dapat mendekatkan kepada kematian kecuali seperti (ternak) pemakan dedaunan hijau yang apabila sudah kenyang dia akan memandang matahari lalu mencret kemudian kencing lalu dia kembali merumput (makan lagi).
Dan sungguh harta itu seperti dedaunan hijau yang manis. Maka beruntunglah seorang muslim yang dengan hartanya dia memberi orang-orang miskin, anak yatim dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal)“
Atau seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW: “Dan sesungguhnya barangsiapa yang mengambil harta dunia tanpa hak ia seperti orang yang memakan namun tidak pernah kenyang dan harta itu akan menjadi saksi yang menuntutnya pada hari kiamat”.
Hadis Anak Yatim Piatu Riwayat Thabrani
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
Hadis Dari Riwayat Ibnu Majah
“Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: ‘Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik.
Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.’
Dari Abdullah bin Abbas dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mengurus tiga anak yatim maka ia ibarat orang yang melakukan qiyamul lail pada malam harinya, berpuasa pada siang harinya,berangkat pagi dan sore hari dengan pedang terhunus di jalan Allah, aku dan dia berada di surga seperti dua saudara sebagaimana dua ini yang bersaudara.” Dan beliau menempelkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.”
Dari beberapa hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa menyayangi dan mengasihi anak Yatim merupakan suatu perbuatan yang mulia di dalam Islam, sangking mulianya Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa mereka yang menyayangi anak yatim akan menjadi teman dekat di surga nanti.
Ada berbagai bentuk mengasihi dan menyayangi para anak yatim seperti mengadopsi, memperlakukannya dengan baik layaknya anak sendiri hingga memberi bantuan kepada anak anak yatim yang berada di panti asuhan anak yatim. Jika anda ingin menyalurkan bantuan kepada para anak yatim, anda bisa menjalankannya melalui dapurdhuafa.com.