Yatim merupakan sebuah istilah yang diberikan kepada seorang anak yang oleh ayah atau bapaknya, sedangkan piatu merupakan istilah yang diberikan kepada seorang anak yang telah ditinggal pergi oleh ibunya. Sementara yatim piatu merupakan istilah yang diberikan kepada seorang anak yang telah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya.
Adapun batasan usia bagi seorang anak disebut sebagai yatim atau piatu, dan hal ini telah kami bahas di artikel sebelumnya yang berjudul “Pengertian anak yatim piatu dan batasan usianya”, jika anda ingin tau lebih jelasnya bisa cek di sana.
Dalam ajaran Agama Islam, anak yatim adalah anak yang istimewa di mata Allah SWT, dan bahkan bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan keistimewaan di mata Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat.
Di dalam Al Quran, kata “yatim” disebut sebanyak 23 kali yaitu 8 dalam bentuk tunggal dan 14 dalam bentuk jamak serta 1 dalam bentuk dua (mutsanna).
Ada banyak hadis yang juga menyebutkan bahwa keutamaan dari menyantuni anak yatim salah satunya adalah
“Barang siapa yang memelihara anak yatim dan memberinya makan dan minum niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika dia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.”(HR. At Tirmidzi)
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
Di dalam Al Quran juga tercantum pada beberapa surah yang menjelaskan terkait mengasihi dan memperhatikan anak yatim seperti yang tercantum di dalam Surah Al Baqarah ayat 220
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.”(QS. Al-Baqarah: 220).
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,” (An-Nisaa ayat 36)
Alasan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam
Dari beberapa surah dan hadis, alasan Islam dianjurkan menyantuni anak yatim adalah karena semata perintah dari Allah SWT. Selain akan dimasukkan ke dalam surga, menyantuni anak yatim juga akan membantu kita terhindar dari siksaan api neraka.
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).
Menyantuni anak yatim juga akan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas keadaan yang ada, sebab masih ada banyak diluar sana saudara saudara kita yang memiliki keadaan dan posisi yang berada di jauh di bawah kita. Membantu saudara kita yang membutuhkan juga tidak akan mengurangi rezeki yang kita dapatkan dan bahkan bersedekah dapat membuka pintu rezeki yang lebih lebar. Setiap rezeki yang telah kita peroleh terdapat rezeki para yatim dan dhuafa yang telah dititipkan kepada kita, maka dari itu jangan lupa untuk bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkannya. Jika anda tidak punya banyak waktu untuk bersedekah dengan berkunjung ke panti asuhan, anda bisa menggunakan layanan donasi online dari Panti Asuhan ASSALAMAH. Info lengkap bisa cek di dapurdhuafa.com.