Sejarah, Penetapan Hari Santri Nasional di Indonesia – Awal mula penetapan hari nasional santri bermula ketika pada masa revolusi Pengabdia Seorang Kyai untuk Negeri, Museum Kebangkitan Nasional, 2019, Hasyim Asy’ari yang saat itu menjabat sebagai Rais Akbar Nadhlatul Ulama (NU) menetapkan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur.
Revolusi jihat tersebut menggerakan para santri, pemuda dan juga masyarakat untuk bergerak secara bersama dalam berjuang melawan pasukan kolonial yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945.
Ketika pada tanggal 21 dan 22 Oktober tahung 1945, ketika pengurus NU Jawa dan madura menggera pertemuan di Surabaya. Pertemuan tersebut digelar seagai tujuan untuk menyatakan sikap setelah mendengar bahwa Blanda beserta sekutunya berencana ingin menguasai Indonesia.
Selain itu, santri juga meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk menentukan sikap dan tindakan yang nyata terhadap usaha isaha yang membahayakan kemerdekaan Agama dan Negara Indonesia yang tertutama pada pihak Belanda yang berupaya ingin menguasai Indonesia ada masa itu.
Tepat pada tanggal 22 Oktober terdengarlah seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari. Seruan tersebut berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang atau jihad melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan.
Revolusi tersebut membawa pengaruh besar dan berdampak besar ketika Hasyim Asy’ari membacakan seruan revolusi. Hal ini pada akhirnya menggerakan rakyat beserta para santri untuk melakukan perlawanan terhadap pertempuran di surabaya pada waktu itu.
Pada hari hari selanjutnya, reolusi jihad tersebut mendorong keterlibatan santri serta jamaah NU untuk ikut serta dalam melawan para penjajah pada pertempuran 10 November 1945. Pada puncaknya, pemimpin sekutu Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby tewas dalam pertempuran tersebut. Setelah pertempuran 10 November 1945 berlalu, Resolusi Jihad NU terus digelorakan. “Tidak akan tercapai kemuliaan Islam dan kebangkitan syariatnya di dalam negeri-negeri jajahan,” kata Kiai Hasyim Asy’ari.
Penetapan Hari Santri
Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015. Keppres ini ditandatangani pada 15 Oktober 2015. Sejak saat itu, Hari Santri rutin diperingati tiap 22 Oktober. Pada tahun ini, Kementerian Agama menetapkan tema Hari Santri 2021 yakni Santri Siaga Jiwa Raga.
Kegiatan Merayakan Hari Santri
Di berbagai daerah memperingati hari santri dengan berbagai kegiatan. Berikut beberapa rekomendasi kegiatan dalam memperingati hari santri
- Jalan Sehat Santri
Dalam memperingati hari santri dalam dilakukan dengan menggelar kegiatan jalan sehat santri yang dilakukan dengan jalan jalan memutari area sekitar. - Pesantren Expo
Tiap kelas bisa diarahkan untuk membuat karya seni dan hasilnya dapat dipamerkan pada pesantren expo untuk dilihat-lihat atau bisa untuk dijual. - Pemutaran film
Dalam mengenang perjuangan kiai pada masa revolusi, hari santri juga dapat diperingati dengan memutar film bertemakan perjuangan seperti contohnya film “Sang Kiai”, - Lomba Karya Ilmiah
Para santri bisa membuat karya ilmiah berupa Cerpen dengan mengusung tema tentang Hari Santri. - Lomba Kaligrafi
Adanya lomba kaligrafi menjadi momen yang tepat untuk mencari bakat santri dari berbagai bidang, termasuk kaligrafi. - Tabligh Akbar (istighosah dan pengajian umum)
Kegiatan ini bisa dilakukan hanya untuk santri atau jika ingin mengadakan acara yang lebih besar, Tabligh Akbar bisa dibuka untuk umum.